18 JuniI 2015
Malam tarawih telah dimulai menandai kehadiran bulan ramadhan 1436. Mushalla di dekat rumah kami melaksanakan tarawih delapan rakaat ditambah witir. Ramai suara anak2 membuat orang tua mereka sering menegur. Suara petasan yang saya takuti sesekali memecah malam. Kami benar2 sampai di suasana puasa. Tahun ini puasa sampai di Indonesia pada musim kemarau, membuat puasa mungkin akan terasa lebih berat. Tapi itulah keadilan Allah yang menjadikan tahun hijriyah sebagai penanda ibadah bukan penanda musim. Setiap negara secara bergantian menikmati ramadhan di musim hujan, panas atau musim yang lain. Tak ada daerah yang menikmati ramadhan hanya di musim hujan atau musim panas saja.
Apapun kondisinya, terimakasih ya Allah, telah Kau pertemukan kami dengan ramadhan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar