Sepuluh hari terakhir puasa salah satunya ditandai oleh pasar yang semakin penuh sesak. Seperti pagi ini, jalan di depan pasar Bluto yang biasanya lancar kini macet. Rata-rata aktivitas mereka adalah persiapan untuk lebaran. Makanan, kue-kue, baju baru hingga uang "angpau" menjadi ornamen umum lebaran. Mereka yang telah dewasa atau berkeluarga tentu sibuk menyiapkan banyak hal tersebut. Unik dan menyenangkan budaya ini, walaupun beberapa ulama mengkritik karena bukan itu keutamaan puasa dan lebaran. Saya setuju dengan pendapat itu. Namun saya juga realistis mengenai maqam-maqam keimanan dan penghayatan masyarakat akan puasa. Sepertinya memang Allah menjadikan ramadhan penuh berkah dan dapat dinikmati oleh semua muslim, tak peduli anak2 yang senang karena baju barunya sampai pada mereka yang telah dapat menikmati manisnya spiritualitas puasa.
Betapa indahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar