Minggu, 08 Juli 2018

MAGRIB DI TERMINAL

17 April 2016

Matahari sudah capek dan terlelap di cakrawala barat. Senja ini saya menemui Allah di terminal, untuk dua tiket sekaligus karena alasan perjalanan yang jauh.
Tepat di samping saya yang juga selesai menunaikan shalat, penjual makanan keliling nampak lahap memakan tahu jualannya sendiri. Membuat saya tergoda juga untuk membeli. Dua ribu sebungkus tahu goreng asin dengan bonus dua buah cabe berwarna kuning kehijauan.
Walaupun tidak bisa selahap bapak penjual tahu tapi nikmat juga. Alhamdulillah.
Di tengah deretan tempat duduk beton nampak tanaman puring yang juga lebih segar di senja ini. Mungkin juga baru selesai shalat magrib. Dan berdzikir dalam kebisuan.
Dua bis, Akas dan Damri, telah menunggu puluhan manusia dari Bondowoso ke berbagai tujuan. Terminal sepi tersebut menjadi saksi betapa manusia adalah makhluk yang selalu melakukan perjalanan sepanjang hidupnya. Berputar2, bertukar tempat, dengan berbagai keinginan dan tujuan.
Bis Damri yang saya tumpangi adalah bis terakhir yang meninggalkan terminal bondowoso untuk hari ini. Tatapan bapak tua penjual tahu, dan para tukang becak mengantar kepergian kami. Terminal menjadi tambah sepi.
Dunia juga adalah sebuah terminal besar. Semoga setiap langkah dan detik perjalanan kita selalu dalam lindunganNya dan bernilai ibadah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar