Minggu, 08 Juli 2018

JALAN-JALAN KE SELURUH DUNIA

8 April 2016

Setiap kali bepergian ke luar kota, entah untuk seminar penelitian, kunjungan akademik atau hal lain, saya teringat pada seorang mahasiswa yang juga sekaligus teman saya. Namanya Galih, mirip dengan nama tokoh dalam legenda Romeo dan Juliet Indonesia.
Tubuhnya tergolong kecil, bahkan lebih kecil dari saya. Agak lambat dalam berbicara, membaca, apalagi menghitung. Namun memiliki keunggulan pada senyum dan kejujurannya. Seingat saya, tidak pernah satu kalipun saya melihatnya marah atau melampiaskan kekesalan pada orang lain.
“Seneng ya jadi bapak, bisa sering jalan-jalan ke luar kota.” Suatu ketika Galih berkata ketika melihat saya hendak ke luar kota karena urusan kampus. “Saya ingin sekali, jalan-jalan ke banyak tempat. Bahkan kalau bisa ke seluruh dunia.” Kata-katanya yang terakhir itu disambut gelak tawa teman-teman. Saya tersenyum kasihan, dengan kemampuan dan tubuh yang seperti itu mana mungkin? Galih juga ikut tertawa, seperti biasanya.
Tapi rupanya Allah mendengar perkataan yang kami jadikan bahan tertawaan itu. DisusupkanNya keberanian dan tekad di hati Galih. Sejak itu, setiap kali mendapat rizki ia selalu gunakan untuk jalan-jalan ke berbagai penjuru Indonesia. Kalimantan, Sumatra, Nusa Tenggara, Sulawesi, dikunjunginya hanya untuk jalan-jalan.
Suatu ketika ia membuat paspor. Ketika saya tenya untuk apa, ia menjawab, “pingin tahu aja pak, bagaimana rasanya buat paspor hehehe ..”
Galih lulus kuliah dengan predikat keberuntungan. Akademik memang bukan jalan hidupnya. Tapi Allah Maha Adil, tidak ada makhluk yang luput dari kasihNya. Melalui facebook saya senantiasa dapat berkomunikasi dengan mahasiswa saya itu. Sudah tiga tahun ia bekerja di Arab Saudi sebagai pelayan restoran. Setiap musim haji ia menjadi pemandu terutama untuk orang-orang Indonesia. Dan tentu saja menunaikan haji untuk dirinya sendiri. Sedangkan saya, dosennya, mencium bau Masjidil Haram saja masih hanya dalam mimpi.
Seandainya saya bertanya kenapa ia begitu jauh bekerja sebagai pelayan restoran, saya yakin jawabannya adalah untuk jalan-jalan. Subhanallah wa Bihamdihi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar