Jumat, 18 November 2016

PERPUS

28 September 2015

Siang yang terang benderang. Beberapa tetes bening keringat menghiasi dahinya. Segera. Tanpa pikir panjang Irfan melepas seragam putih merah yang sejak kemarin menempel di kulit coklatnya. Berganti setelan kaos dan jaket abu2 kesukaannya.

Suara lembut ibu menegurnya penuh rindu. Beberapa bulan terakhir irfan memang lebih suka menghabiskan waktu di perpustakaan kota ketimbang rumah. Selain buku dan komputer, tempat ibadah, ruang musik dan lapangan olah raga menjadi fasilitas yang membuat perpus favorit untuk anak2. Apalagi makan pagi dan sore gratis.

Seluruh aktivitas di perpus tercatat melalui kartu anggota yang harus digunakan saat mau masuk atau keluar ruangan. Print out aktivitas akan ditagih ibu di rumah untuk menenangkan hatinya. Begitulah kaum ibu, tak pernah rela melepas buah hatinya seratus persen.

Tidak hanya perpus, seluruh alam sebenarnya penuh berisi huruf2 yang dapat kita baca. Allah yang menulisnya. Kita hidup, melalui masa kecil hingga kakek nenek sepertinya juga merupakan sebuah kunjungan ke perpus yang maha besar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar