Kamis, 17 November 2016

DEBU-DEBU

19 Juli 2015

Debu gunung raung masih menjadi sahabat orang-orang yang saling berkunjung di masa idul fitri. Namun gangguan itu tidak seheboh kasus terbakarnya masjid di Tolikara Papua. Padahal masih jelas dalam ingatan bagaimana kesedihan para pengungsi muslim Rohingya. Agama yang seharusnya mendamaikan ternyata masih mengalami gejolak dan cobaan di tangan manusia yang menurut Marx berkarakter agresif. Para analis dan pakar mengkaji, ormas dan media mempublikasikan pikiran bercampur emosi, dermawan mengalirkan dana rehabilitasi, sementara pihak pemerintah dituntut ketepatan dan ketegasannya untuk menyelesaikan masalah.

Saya, beserta orang-orang senasib, yang ibaratnya debu-debu beterbangan tanpa pengaruh berarti hanya sanggup berdoa semoga masalah ini segera selesai dengan petikan hikmah yang mendewasakan kita sebagai bangsa. Kami para debu berharap bahwa doa ini dapat mewarnai langit seperti debu raung, yang menggetarkan jiwa dan menyuburkan bumi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar