Selasa, 22 November 2016

DUNIA DI HATI KITA

4 Oktober 2015

Gelembung2 sabun menghiasi pagi, seperti puluhan planet beterbangan di kamar mandi. Belum lagi kicau suara yang menggetarkan jantung seiisi rumah. Ia tak suka mandi, tapi toh ibu akan terus memaksanya.
Setelah segar oleh air anugerah alam pegunungan. Ilma biasanya menuntut ibu untuk menguncir atau mengepang rambutnya, seperti para puteri idolanya di televisi. Senyumnya menerbitkan lesung pipit yang hanya sebelah. Saya rasa kecantikan pagi pun takluk.
Dunia sebenarnya tak pernah berubah. Perubahan yang terjadi adalah siklus yang mengantar pemeran utama sebelum aktor pengganti mengambil gilirannya. Dunia yang indah, suram atau menyedihkan adalah permainan hati kita, demikian ungkap imam al Ghazali.
Bumi adalah debu di keluasan bima sakti. Tapi toh hati kita mampu menelan galaksi itu. Apapun kata dunia, bagi saya ilma adalah yang tercantik. Setelah ibunya tentu saja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar