Kamis, 01 Desember 2016

MEWARNAI

7 Maret 2016

Beberapa bulan terakhir ini Irfan dan Ilma memiliki dunia baru, yaitu dunia mewarnai. Tidak hanya aktivitas di Taman Kanak-kanak, mereka berdua bahkan mendalami kegiatan tersebut pada sebuah les di kota Bondowoso. Setiap minggu pagi atau selasa sore, bersama ibunya, mereka menempuh puluhan kilometer hanya untuk les mewarnai.
Saya setuju saja pada hal itu asalkan anak-anak menyukainya. Tidak hanya melatih motorik halus, mewarnai juga mengajarkan kesabaran, ketelitian, nilai seni yang saya rasa dapat membesarkan jiwa anak-anak. Beberapa perlombaan mereka ikuti untuk lebih menambah semangat dan kepercayaan diri. Pada pengalaman menang dan kalah sama-sama terdapat pelajaran yang mendewasakan.
Entah apa yang mereka rasakan saat ujung krayon atau spidol di tangan mereka memberi perubahan warna pada bentuk-bentuk dua dimensi di atas kertas. Saya tidak dapat mendeskripsikannya karena memang dulu dunia saya memiliki warna yang berbeda.
Saat sekolah saya baru menyadari bahwa warna-warna adalah “fatamorgana” yang dimunculkan oleh saraf indera kita ketika menangkap pantulan gelombang cahaya yang berbeda. Meskipun kita sepakat warna merah itu seperti apa, namun masing-masing di antara kita tidak dapat memastikan apakah sensasi merah yang kita cerap benar-benar sama.
Ketika mengajar atau berkumpul bersama keluarga, warna-warna setiap orang yang berbeda menyeruak memenuhi ruang dimana kita berinteraksi. Semua adalah unik. Diri saya sendiri adalah coretan krayon di atas kertas, di antara ribuan coretan berwarna yang lain, mencoba untuk menyusun harmoni sehingga hidup ini menjadi lebih indah. Seirama dengan fitrah dari Sang Maha Cahaya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar